Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta (Kurinasih, 2014:30).
Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai aau sifat-sifat non ilmiah.
Pendekatan saintifik dalam pendekatan saintifik disajikan sebagai berikut.
1. Mengamati (Observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaning full learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertanyang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memeiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan anatar obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan obyek yang akan diobservasi Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup obyek yang diobservasi.
- Menentukan secara jelas data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.
- Menentukan dimana tempat objek yang akan diobservasi.
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan dengan mudah dan lancar.
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, perekam video, dan alat tulis lainnya.
2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi siswa peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula guru membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula guru mendorong peserta didik untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudakn untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam kalimat tanya, melainkan juga dapat pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal.
Kegiatan menanya memiliki fungsi sebagai berikut.
- Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, perhatian peserta diidk tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
- Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
- Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampian rancangan untuk mencari solusinya.
- Menstruktur tugas-tugas dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
- Membangkitkan keterampilan peserta didik dalm berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban logis, sistemastis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
- Mendorong peserta didik dalam berdiskudi, berargumen, megembangkan berpikir, dan menarik simpulan.
- Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memeperkaya kosa kata, serta mengemabngkan toleransu sosial dalam hidup berkelompok.
- Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, seta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
- Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
3. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi’ merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dpat membaca yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
Dalam permendikbud No. 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan narasumber, dan sebagainya.
Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuanmemngumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, dan mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan mengasosiasi dalam pembelajaraaan sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud No. 81a tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegaiatan ini dilakukan menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya dan menyimpulkan pola dari keterkaitan informasi tersebut.
Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuanmenerapkan prosedur, dan kemampuan induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
5. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah peserta didik pelajari. Kegiatan ini dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan mengkomunikasikan dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud No. 81a tahun 2013 adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Adapun kompetensi yang diharapkan dari kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Sumber Tulisan dari : Kurinasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kata Pena
Video karya Deni Demian Renovtri dengan sumber video https://www.youtube.com/watch?v=zu91hkFD5i0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar